By: TwitterButtons.com

Cinta saja TIDAK CUKUP!

Posted by BuNgAnJaSH

Dulu, semua orang bilang.. kalau CINTA pasti bisa..
CINTA yang bikin semua hal yang tidak mungkin menjadi mungkin..
Dan saya sempat mempercayai hal itu..
Mempercayai persepsi tentang kekuatan besar yang mengatasnamakan CINTA

Tapi itu dulu..
Sekarang, seiring dengan usia yang semakin beranjak tua
persepsi saya pun tentang Cinta pun berubah..

Buat saya, CINTA saja tidak cukup!!!

Cinta tidak membuat saya untuk selalu mengerti..
Cinta tidak membuat saya untuk selalu paham..
Cinta tidak membuat saya sanggup untuk selalu bersabar..
Cinta tidak selalu membuat saya sanggup membuang jauh ego pribadi..
CINTA harus dilengkapi dengan perasaan lainnya..
Cinta harus diiringi pengertian, niat baik, kesepahaman ide, kemauan untuk mengalah, keinginan untuk berkompromi, kemampuan untuk saling menghormati, dan pengorbanan ego..

Cinta tanpa semua perasaan diatas adalah cinta buta..
Cuma keinginan menggebu penuh nafsu untuk saling memiliki.. bukan sebuah cinta yang utuh..
karena lebih dari setengahnya berisi nafsu..

Makanya, tidak semudah itu untuk saya bilang Cinta..
Cinta saya adalah cinta yang utuh..
dan saya harap kamu bahagia.. karena saya mencintaimu secara utuh..

Semalam

Posted by BuNgAnJaSH



Semalam
Seiring tiap kata terucap..
ada yang hilang..
Menguap tersapu gelombang hampa..

tak ada lagi asa
Semudah itu saja..
Setenang lembut kabut menyapa
dan absennya airmata
Semudah itu hilang..


*kita memang tidak bisa merubah apa yang terjadi di masa lalu, tapi kita punya pilihan untuk tidak membiarkan masa lalu kita mengganggu masa yang akan datang.

Selingkuh oh Selingkuh..

Posted by BuNgAnJaSH

Akhir-akhir ini saya sering sekali mendengar kata "selingkuh".. entah itu dari tetangga saya yang rumah tangganya berantakan karena suaminya ketauan selingkuh, bahkan dari curhatan sang sahabat yang memang dari dulu punya habit untuk memiliki hubungan spesial dengan lebih dari 1 orang perempuan..

Apa sih selingkuh itu??
menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian selingkuh adalah (1) suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; (2) suka menggelapkan uang; korup; (3) suka menyeleweng.

Kalau dilihat dari pengertian diatas, terlihat jelas bahwa selingkuh memiliki perngertian-pengertian yang menjurus ke arah negatif dan kurang baik.
Biasanya kata "selingkuh" digunakan dalam kalimat-kalimat yang kontennya ada relasi dengan pacaran dan pernikahan.
Tulisan saya kali ini merujuk ke pengertian selingkuh no 1 dalam kamus besar bahasa indonesia.

Karena sepertinya selingkuh sudah menjadi momok besar nyaris dalam tiap hubungan..

Memang ada pepatah yang bilang bahwa "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri", seperti itu pula sebuah perselingkuhan. Menyenangkan dan menggoda. Namun, untuk melakukannya tidaklah mudah. Sebab, tindakan ini dapat memacu seseorang menganggap pasangannya melakukan pengkhianatan dan ketidaksetiaan.
Kalau jaman dulu selingkuh biasanya dilakukan oleh kaum pria, nah sejak tahun 1960-an kaum perempuan pun marak melakukan perselingkuhan!

Saya rasa, kalau masih sebatas pacaran.. saya masih bisa mentolerir yang namanya selingkuh.. tapi itu juga bukan sebuah pembenaran untuk perselingkuhan.
Menurut saya, yang namanya pacaran itu berarti proses pengenalan pribadi pasangan kita sebelum mencapai ke tahap yang lebih serius (pernikahan).. dalam proses pacaran, apabila ketidakcocokan antara dua insan dalam hubungan tersebut memang sudah tidak bisa dijembatani maka hubungan tersebut sebaiknya tidak dilanjutkan ke jenjang yang lebih lanjut. Dengan begitu, pacaran boleh dikatakan sebagai salah satu pilihan bagi individu dari begitu banyak proses yang dijalani untuk diakhiri dengan sebuah pernikahan.
Coba bayangin aja, baru pacaran sudah selingkuh.. apalagi kalau sudah menikah nanti?

Malah ada yang sudah menikah, dan tetap saja selingkuh.. alasannya bervariasi.. dari mulai bosan, tidak cocok, sampai tidak adanya lagi rasa cinta.

Saya amat sangat tidak setuju dengan yang satu ini.. bukankan pernikahan itu sebuah hal yang sakral?? karena pada saat sudah memutuskan untuk menikah, bukan cuma berjanji sama pasangan untuk saling menjaga dan mencintai dalam kondisi apapun.. juga janji ke Tuhan.. juga berjanji ke diri sendiri untuk melaksanakan kehidupan berumah tangga.
Kalau memang sudah tidak cinta, sudah bosan, sudah tidak cocok.. Kenapa harus selingkuh? Kenapa tidak berusaha untuk memperbaiki pernikahan tersebut? atau kalau memang pernikahannya memang sudah tidak bisa diselamatkan, kenapa tidak bercerai saja?? Bukankah hal tersebut lebih baik?
Coba pikirkan, saat perselingkuhan itu terjadi.. bukankan justru menderita 2 kali? Menderita karena pernikahan yang hancur, dan menderita karena harus menyembunyikan perselingkuhan itu dari banyak orang.
Kalau memang perceraian tidak dilakukan karena alasan "sayang anak", buat saya itu sebuah kebohongan besar.. Kalau sayang anak, kenapa selingkuh? Bukankah berselingkuh berarti memberi sang anak contoh yang tidak layak untuk ditiru? Apakah orangtua yang berselingkuh masuk kedalam kategori orang tua yang baik? Saya rasa tidak.

Ada juga yang berselingkuh karena alasan ego atau karena selingkuh itu seru.. buat saya, alasan tersebut BODOH banget.. Karena pada saat ego dibiarkan menang, artinya kalah sama banyak orang yang lebih memilih untuk menggunakan otak/logika dan hatinya. Karena setiap hal "seru" pasti ada akhirnya. Dan biasanya, di akhir kemenangan si "ego" dan di akhir si "seru", justru akan kehilangan banyak hal yang jauh lebih penting nilainya.

Menurut saya, orang yang melakukan perselingkuhan tuh adalah jenis orang yang munafik.. Jenis tipe orang yang cuma mau enaknya aja tanpa mau menanggung resiko. Jenis manusia pengecut, yang tidak berani bertanggung jawab atas pilihan hidupnya. Jenis manusia hipokrit, yang tidak punya nyali untuk berpisah dengan mengatasnamakan "sayang anak".

Seharusnya saat sudah menikah, seberat apapun beban yang datang.. sesusah apapun kehidupan.. Selama pasangan dalam pernikahan tersebut memegang teguh dan menjalani dengan ikhlas pernikahan itu, maka selingkuh bukan sebuah pilihan dari kejenuhan selama proses berumahtangga.

Bagaimana caranya agar terhindar dari perselingkuhan?
Cukup dengan mengingat, bahwa kesuksesan yang didapat saat ini itu juga karena peran sang pasangan.. Cukup dengan mengingat bahwa saat sudah memilih untuk menikah, berarti siap untuk menikah sekali untuk seumur hidup.. Cukup dengan mengingat, bahwa saat melakukan hal apapun di dunia ini.. meskipun bisa disembunyikan dari orang banyak, tapi Tuhan tetap bisa melihat semuanya..

Saya harap setelah baca tulisan ini.. anda akan bisa bilang "No Way" untuk selingkuh..dan saya harap anda tidak akan pernah harus berurusan dengan apapun yang berhubungan dengan hal tersebut.

Nasib Sang Janda Kesepian..

Posted by BuNgAnJaSH

kupandangi lekat-lekat tiap geliat permata hatiku yang terlelap setengah nyenyak.

jam dinding menunjukkan pukul 2 pagi, dan aku masih terjaga.. sepertinya kantuk enggan menyapa
sepi, malam begitu mencekat.. hanya sepoi angin semilir yang kadang membuat pucuk pohon cemara kerdil dekat jendela kamarku mengetuk kaca sesekali..

menerawang kubiarkan pikiranku berkelana, menerpa hampa dalam hati..
tak terasa air mataku meleleh perlahan, membanjiri pipiku yang penuh polesan blush on dan bedak.. maskara hitamku belepotan.. membuat tampangku jadi tak keruan..

menjadi single parent tidak mudah, bebanku terlampau banyak..
harga susu yang kian melonjak serasa mencekik leherku.. tagihan demi tagihan yang berdatangan..

huffttt..

aku baru saja dicampakkan kekasihku beberapa hari lalu.. manusia yang kupikir bisa menjadi pengganti sosok ayah bagi anakku..
kekasih yang kupikir aku cintai.. toh akhirnya terbukti, dia hanya salah satu dari korban pelampiasan nafsu busukku..

2 tahun lalu,
aku bercerai.. tepatnya: DICERAIKAN.. suamiku (yang sekarang notabene adalah mantan suamiku) mendapati aku berselingkuh..
dimakinya aku, dikatai perempuan tak beretika..
ah seandainya saja dia tau, bahwa perselingkuhanku adalah bentuk ketidakpuasan batin akan mahligai rumah tangga kami..

segala macam pikiran berkecamuk, memaksaku untuk menyalakan sebatang rokok sekedar mengusir rasa kosong yang membahana..

6 tahun lalu aku menikah, dengan pria yang tidak ideal menurut standartku.. aku menikah karena harus.. karena hamil.. karena dia menghamiliku..

jelas-jelas kami berbeda kepercayaan, entah apa yang membuatnya terkesan memaksakan pernikahan kami.. padahal, begitu banyak pertentangan dari pihak keluarga kedua belah pihak..
memang, kalau untuk masalah kepercayaan.. SAKRAL.. tidak bisa dinegosiasikan...

namun, apa mau dikata.. perutku yang kian membuncit tak lagi bisa disembunyikan dari publik.. takut jadi aib..

4 tahun kujalani keseharian sebagai ibu rumah tangga..
4 tahun pula aku merasa gamang, tentang tidak adanya kepastian bahwa hari esok akan lebih baik dari hari ini..
perekonomian keluarga kecilku morat-marit.. rumah kontrakan yang sempit..
aku yang tadinya malas luar biasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, kini malah menjadikan mencuci mengepel memasak sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keseharianku.. mirip si upik abu..
tubuhku dulu yang bermandikan wangi parfum ratusan ribu.. kini penuh kotoran debu dan bau apek cucian kotor..
kuucapkan selamat tinggal pada baju bermerk, dipaksa membiasakan diri dengan daster belasan ribu..
aku lepaskan segala impian masa muda.. berharap mendapatkan suatu yang lebih baik.. entah kapan.. sepertinya tak kunjung tiba..

saat itulah aku memberontak.. dan dengan bodohnya memilih untuk berselingkuh..
Ya.. apapun alasannya, perselingkuhan memang tidak bisa dibenarkan.. jelas salah!!
hanya saja detik itu sekian tahun lalu, aku merasa bahwa selingkuh adalah jalan keluarku.. sebuah pembebasan dari keseharianku yang menjemukan..

terlalu asyik dengan pikiranku membuat abu rokokku berceceran... sialan!

akhirnya, sang suami pun meninggalkanku...

aku kesepian.. aku butuh pelampiasan...

dan dengan arogannya, dalam waktu beberapa minggu.. mantan suamiku sudah beredar membawa kekasih barunya..
perempuan sempurna yang selama ini dia cari (begitu koar-koarnya pada kawan-kawan di lingkungan kami)..
kesal sekali aku melihat mereka berdua, bermesraan tak pandang area..
semudah itu ternyata jatuh cinta..

baiklah.. aku tak akan kalah.. pikirku saat itu..

laki-laki... aku harus mencari laki-laki....
agar tak nampak betul rasa kehilanganku atas sosok sang mantan suami itu..

eh.. tak dinyana... sekian bulan kemudian..
aku berjumpa sesosok laki-laki...
lumayan gagah.. lumayan sukses... dan jelas masuk kategori laki-laki yang kucari..
dia nyaris tanpa cela, kecuali satu hal... dia SUDAH BERISTRI...

hmmm... aku pikir sekedar untuk main-main, tak apalah.. sekedar penyaluran kebutuhan ragawi..
eh lama-lama jadi main hati..
aku kecemplung.. jadi simpanan...
oh sedihnya hati ini.... malam-malamku hanya penuh harap akan hadir dia meski sesaat...
tiap dia datang, aku berharap dia menginap barang satu dua hari.. namun nyatanya selalu dalam hitungan jam
aku harus berpuas diri.. menikmati begitu singkat waktu saat bersamanya..
bila dia tiba di lobby apartemenku, buru-buru kusuruh naik ke lantai 13.. pintu no 1315,
tempat kami memadu cinta telarang.. tempat dimana daun pintunya yang berwana coklat almond selalu ditutup tergesa..

apartemen 2 kamar, bercat putih.. dengan furniture seadanya..
hanya di sisi kanan pintu masuk terdapat sebuah lukisan yang kami pilih berdua saat mengunjungi pasar seni Ancol
betapa dindingnya membisu menjadi saksi adegan demi adegan "atas nama cinta" yang kami lakukan dengan nikmat..

aku jadi seperti pecandu, mereguk rakus harum bau tubuhnya saat tubuh kami menyatu..
ketagihan akan sentuhannya pada kulitku, pada belaiannya dirambut panjangku..
melahap tiap ciumannya yang tanpa jeda hingga nafasku terengah; miskin akan kehadiran oksigen..

dia bilang dia cinta..
tapi pada saat kusuruh memilih antara aku atau istrinya, dia hanya terdiam.. tak pernah ada jawaban atau pilihan...

aku pikir aku cinta, sampai-sampai aku tidak pedulikan yang namanya norma
tapi sahabatku bilang, bahwa aku punya kebiasaan buruk.. yaitu pelampiasan akibat kecewa..
jadi sang sahabat bilang, dia tidak yakin aku benar-benar cinta..
aku tidak peduli..
yang aku rasa dalam hati ini bukan hal selewatan, bukan hal ringan.. meski aku tidak sepenuhnya paham..
karena aku kecanduan akan kehadiran si suami orang itu..

aku tau aku salah.. aku main api...

siapa suruh mau saja punya "affair" dengan suami orang.. jelas-jelas sudah hak milik orang lain..
tapi yang namanya rasa di hati, kerap membuat insan lupa diri.. lupa batasan.. bahkan lupa harga diri..

aku tau; seharusnya saat menyandang status janda, aku lebih mawas diri..
nyatanya, bukannya kapok diceraikan karena berselingkuh.. aku malah main-main dengan suami orang..

memang, yang namanya affair tidak akan lama bisa disembunyikan..
istrinya menelfonku suatu malam.. mengataiku perempuan edan.. sang istri kekasih menghardikku tak berhati..

aku termenung.. sambil menyalakan batang rokok kedua dan menyeruput kopi hitam yang sudah dingin sejak tadi..
whoa.. pahitnya kopi ini boleh dibilang sepahit perjalanan hidupku..

apa punya rasa cinta itu salah? ya memang, yang aku cintai itu suami orang..
toh rasa cinta bisa punya siapa saja.. bisa untuk siapa saja..

teman-temanku bilang aku aneh.. suka cari sensasi.. biar mirip selebriti.. begitu kata mereka..
aku rasa mereka hanya iri...
iri bahwa aku berani melangkahkan kakiku, jauh keluar garis aturan..
toh, orang tuaku pun begitu.. hidupnya tak beraturan..
ayahku bercerai dengan ibu karena beliau lebih memilih wanita simpanannya daripada ibuku..
wanita itu lebih cantik.. lebih wangi... lebih sexy.. lebih pantas mendampinginya.. begitu pengakuan sang ayah..
ibuku sakit hati.. hingga kini memilih tidak menikah lagi.. kapok dengan laki-laki...

pengalaman kedua orang tuaku menjadi sebuah obsesi tersendiri bagi alam bawah sadarku rupanya..
aku ingin dipilih.. aku lelah dicampakkan... aku ingin dinomorsatukan karena aku pantas.. bukan dinomorsatukan karena tak ada pilihan lain..

sejenak lamunanku terhenti.. seekor nyamuk tak tau aturan hinggap di betis mungil buah hatiku...
kukibas-kibas sapu lidi.. sang nyamuk pergi... takut mati sepertinya..
kutatap wajahnya dengan nanar.. ah... melihatnya terlelap membuat segala lelahku hilang..
meski hatiku hancur berkeping-keping, menyadari bahwa tiap gurat wajahnya betul betul serupa mantan suamiku!!!!
geraaaaaaaaaam... geram sekali aku bila teringat manusia yang satu itu!!!

kupikir dengan berpacaran dengan suami orang, mantan suamiku akan peduli padaku..
nyatanya tidak.. dia justru makin jijik.. justru malah merasa benar akan pilihannya untuk menceraikan aku...
sialan!!! aku pikir aku menang.. aku pikir aku bisa tunjukkan bahwa aku mudah mencari penggantinya..
yang ada aku malah berakhir kecewa.. sakit hati sendiri...

aku malu keluar rumah..
terlanjur dicap "perempuan sakit" oleh tetangga sekitar..
malas menjawab dering telfon.. paling isinya makian atau peringatan untuk membayar tunggakan tagihan..

aku malu..
pada diriku sendiri..


*coretan diatas hanya sebatas fiksi. apabila ada kesamaan alur, maka hal tersebut tidak disengaja. tulisan ini dibuat sebagai pelampiasan rasa bosan, tanpa ada maksud "menyentil" siapapun yang membaca.

"Rasa" Jenis apa?

Posted by BuNgAnJaSH

Dia bilang dia cinta, tak peduli saya cinta dia atau tidak..
membuat saya jadi bingung dan bertanya-tanya, memang ada cinta jenis seperti itu?
seperti dipaksakan..
padahal jelas-jelas kami begitu berbeda,
dari mulai kebiasaan sehari-hari.. sampai ke hal prinsipil..
saya benci bangun pagi, dia sahabat sang mentari..
saya teledor, tidak suka aktifitas rutin, dan jengah akan segala bentuk keteraturan..
bagi dia, keteraturan adalah hal penting sekali dalam hidupnya..
saya cenderung cepat dan selalu terkesan terburu-buru dalam memutuskan suatu hal atau bertindak..
dia lebih lambat, berpikir lebih lama dan selalu berhati-hati dalam hal apapun..
semua perbedaan itu, seringkali membuat pertengkaran-pertengkaran antara kami berdua..
seperti bumi dan langit.. seperti minyak dan air..
seribu perbedaan membuat saya kerap bertanya dalam hati..
"apa yang membuat saya bertahan disampingnya hingga saat ini?"
jurang antara kami kadang begitu lebarnya hingga kerap membuat kami hanya berdiri terpaku diujung tepi masing-masing.. menatap kosong dan lelah pada jarak yang menganga..
dan tiap usaha untuk "membahas secara baik-baik" hanya berujung pada airmata dan ego yang terluka..
lalu, lagi-lagi dia bilang dia cinta saya.. tidak peduli saya cinta dia atau tidak..
dan rasa cintanya cukup untuk membuat dia terus berusaha sampai batas nafasnya nanti agar bisa selalu disamping saya..
saya kebingungan mendengar kalimat-kalimatnya...
berulang kali saya mencoba untuk mengenyahkan kehadiran dia dalam keseharian saya, entah kenapa.. justru dititik terakhir saya yang menginginkan dia kembali...
jenis perasaan macam apa yang saya rasakan padanya.. saya bingung mengkategorikannya..
bila saya bersama dia karena dia baik, itu namanya kasian..
bila saya bersamanya karena semua hal yang bisa dia lakukan dan hasilkan dalam hidupnya, itu namanya kagum..
bila saya bersamanya karena saya butuh akan kehadirannya dalam keseharian saya, itu namanya ketergantungan..
sedangkan saya tau.. bukan jenis-jenis perasaan diatas yang saya rasakan..
letih saya mencari jawaban akan begitu banyak pertanyaan dalam benak saya..
mungkin saat saya bilang bahwa saya tidak tau "rasa" jenis apa yang saya miliki terhadapnya, itulah yang dinamakan cinta...
Yang saya tau.. saya tidak akan melakukan usaha apapun lagi untuk mengenyahkan dia dari hidup saya..
saya akan membiarkan semuanya mengalir begitu saja... sambil menikmati keberadaan dia di hidup saya..




Translate This !